Diketok dowo-dowo 19
Even though youre still the one I wait for. I guess in love theres no guarantee Sometimes its not what it seems to be Even though youre still the one I care for They lived in peace, not long ago A mighty indian tribe But the winds of change, Made them realize, that the promises were lies. The white mans greed, in search of gold Made the nation bleed They lost their faith And now they hade to learn There was no place to return Nowhere they could turn. Cherokee - marching on the trail of tears. They were driven hard, across the plains And walked for many moons Cause the winds of change, Had made them realize, that the promises were lies. So much to bear, all that pain Left them in despair They lost their faith And now they hade to learn There was no place to return Nowhere they could turn
"Saat musim kampanye aja mereka sudah mengeluarkan modal banyak. Kalau sudah duduk jadi anggota dewan terpaksa korupsi lagi", ujar seorang ibu ketika mendadak diwawancara di jalan oleh reporter sebuah stasiun tv swasta. Mungkin ibu itu pas lagi pergi ke warung untuk belanja. Saya ndak tau, itu ucapan spontan dari si ibu atau skenario yang sudah disiapkan crew tv itu. Seorang ibu yang lain bilang, "Kita serahkan saja pada Tuhan, biar Tuhan yang membalas perbuatan mereka". Masih di chanel tv yang sama, dan mereka semua dianggap mewakili suara rakyat kecil. Komunitas yang paling potensial untung menangguk suara saat pemilu. Saya yakin banyak adegan yang sama atau mirip seperti itu yang menjadi komoditas tayangan chanel tv yang lain. Seolah orang banyak sudah punya bayangan yang sama,
usaha untuk bisa duduk sebagai wakil rakyat pasti hanya untuk satu tujuan, korupsi. Dan kita tanpa sadar sudah mengamini itu sebagai suatu kondisi yang wajar. Saat orang masuk dan menjadi bagian dari kekuasaan, minimal sudah menjadi golongan elite tertentu di negeri ini, adalah wajar jika kita jadi salah menggunakan kekuasaan atau pengaruh yang kita pegang. Bagaimana pun kita ini cuma manusia biasa. Dalam sebuah obrolan, seorang teman berkata, "Kita ndak bisa menyalahkan mereka (maksudnya para pelaku serangan fajar atau sejenisnya itu). Suara kita sudah dibeli, kita sudah terima uangnya. Jadi, ndak salah kalau mereka ndak menepati janji waktu kampanye. Mereka beli suara, bukan jual janji". Kami hanya bisa tertawa getir mendengar logika pahit seperti itu. Hanya bisa berdoa, mudah-mudahan yang seperti itu ndak jadi keterusan.
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 years ago